Jangan lepaskan blog WordPress-mu tanpa optimasi, terutama caching. Ini perlu terutama yang menggunakan shared hosting serta mempunyai trafik tinggi. Di sini tidak membahas optimasi untuk SEO, karena SEO tidak perlu dioptimasi berlebihan. Di WordPress cukup pasang All in one SEO Pack, Google XML Sitemap sama Search Term Tagging sudah cukup bagus untuk SEO dan jangan pasang plugin aneh-aneh, blog mu bisa modar :D. Lebih baik memikirkan isi nya serta optimasi performanya.
Untuk performa mari kita gunakan Cloudflare sebagai CDN serta plugin W3 Total Cache sebagai cache generator untuk meringankan pemakaian CPU usage server. Silahkan daftar cloudflare jika belum punya akun serta pasang plugin W3 Total Cache.
Berhubung ini bukan tutorial jadi mohon maaf tidak ada screenshot step by step, tapi akan saya berikan tips agar Clouflare dan W3 Total Cache berjalan sesuai yang diharapkan.
Setelah mendaftar di Cloudflare, silahkan tambahkan domain di sana dengan profile sebagai berikut (rekomendasi, namun silahkan sesuaikan sendiri) :
Security Profile : Essentially Off
Sebaiknya di bikin off untuk menghidar false positif untuk visitor dengan IP dinamis, dimana IP dinamis terdeteksi banyak aktivitas abuse oleh sistem keamanan. Jadi sebaiknya di atur ke off terutama website atau blog baru.
Performance Profile : CDN Only
Pilih CDN Only agar Cloudflare tidak melakukan optimasi yang tidak sesuai dengan webiste kita. Sangat cocok untuk pengguna dengan tema yang banyak fungsi. Untuk performa, nanti akan kita optimasi via W3 Total Cache
Buat Page Rules untuk wp-admin
Silahkan buat rule untuk halaman admin WordPress, dimana kita akan membypass semua aplikasi cloudflare dengan profile sebagia berikut.
URL Pattern : http://www.example.com/wp-admin/*
Apps : off
Performance : off
Selesai settingan untuk Cloudflare.
Sekarang pasang plugin W3 Total Cache, lalu atur settingan sebagai berikut:
Page Cache : enable
Minify : enable ( optional menurut rekomendasi saya, dan silahkan disable jika tema tidak mendukung atau dengan kata lain tampilan blog berantakan )
Database Cache : enable ( sangat diajurkan)
Object Cache : enable
Browser Cache : enable
Simpan semua pengaturan, lalu masuk settingan Page Cache dan atur seperti gambar berikut :
Sampai di sini, website siap tempur. Jika ada yang kurang jelask silahkan bertanya mungkin kita bisa sama-sama belajar 🙂
Terima kasih atas informasinya ^_^
Saya ragu menggabungkan keduanya karena kemarin ada masalah tiba2 web saya gak bisa kebuka dan ke nlokir dari hosting. entah salah pengaturan atau gmana. coba ada gambarnya mas lebih enak buat yang mau kombinasikan keduanya.
Sebelumnya coba gunakan cloudflare saja dulu, dan lihat apakah websitenya ada masalah atau tidak. Selanjutnya baru gunakan plugin w3tc. Dalam hal ini cloudflare membantu website lebih cepat karena menyimpan sementara file-file statis seperti gambar, css, dan javascript di servernya serta membantu latency akses ke server website (fungsi CDN), sedangkan w3tc membantu membuat konten html statis agar setiap kali website wordpress di loading tidak terjadi proses php sehingga lebih cepat dan load hosting tidak terlalu besar. Ada kasus dimana yang dibutuhkan hanya cloudflare saja, misalkan website wordpress yang di hosting di US dan agar cepat diakses darimana saja, dan tidak menggunakan tema yang berat dan banyak fitur.